Translate

Tuesday, October 23, 2012

Angina Pektoris




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNYvODmzY_7feB1rbHqPkIl8trHWrcF2dj3uuHATUnON9gWQRHag2o-xYvw2jR__QhkwdsChx6VIgu6D1QVZbhr_tuIp55XIPuf32sM_og-AptrmmVQy9pfs0nn3kneKiWiNpisgNQ_gPi/s1600/coronary2.jpg
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Keluhan utama yang sering terjadi pada gangguan sistem kardiovaskuler ialah nyeri dada, berdebar-debar dan sesak napas. Keluhan tambahan lainnya yang mungkin menyertai keluhan utama, ialah perasaan cepat lelah, kemampuan fisik menurun dan badan sering terasa lemas, perasaan seperti mau pingsan, kaki rasa berat atau membengkak, perut kembung atau membuncit disertai kencing yang berkurang, kadang-kadang terlihat kebiruan ( cyanotic spells ), batuk atau hemoptisis dengan dahak yang kemerahan, sering berkeringat dingin dan lemas dengan perasaan tidak enak pada perut bagian atas. Angina biasanya terjadi waktu latihan, stres emosi yang parah, atau setelah makan yang berat.Selama periode-periode ini, otot jantung menuntut lebih banyak oksigen darah daripada arteri-arteri yang menyempit
          Angina pectoris adalah salah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau paroksima nyeri perasaan tertekan di dada depan. Penyebabnya diperkirakan berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak adekuat, atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat. Angina pektoris dibagi menjadi 3 jenis yaitu Angina klasik (stabil), Angina varian, dan Angina tidak stabil. Angina klasik biasanya terjadi saat pasien melakukan aktivitas fisik. Sedangkan Angina varian biasa terjadi saat istirahat dan biasa terjadi di pagi hari. Angina tidak stabil tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya, dapat terjadi saat istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik.


1.2.TUJUAN
1.      Untuk menambah wawasan tentang penyakit paru obstruksi kronik
2.      Mengetahui pengertian, jenis, etiologi, dan manifestasi klinis dari Angina Pektoris
3.      Menjelaskan pemeriksaan penunjang dari Angina Pektoris
4.      Menjelaskan  bagaimana penatalaksanaan Angina Pektoris
5.      Menjelaskan  bagaimana patofisiologi / WOC Angina Pektoris
6.      Menjelaskan komplikasi Angina Pektoris
7.      Menjelaskan Asuhan Keperawatan dari Angina Pektoris

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1.ANATOMI dan FISIOLOGI
Jantung adalah organ berongga yang memiliki empat ruang. Terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak disebelah kiri garis midesternal ( bagian dalam ) dan dilindungi mediastinum. Jantung berukuran sebesar kepalan tangan pemiliknya, bentuknya seperti kerucut tumpul, ujung atas melebar mengarah ke bahu kanan, sedangkan ujung bawah mengarah ke panggul kiri ( Syaifuddin, 2009 ).
Fungsi jantung adalah memompa darah ke jaringan, mensuplai O2 dan nutrisi sambil mengangkut CO2 dan sampah hasil metabolisme. Terdapat dua pompa jantung yang terletak di sebelah kiri dan kanan, keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru-paru melalui arteri. Kontraksi otot disebut sistolik, relaksasi otot jantung disebut diastolic. Jantung terbungkus dalam kantung fibrosa tipis yang disebut perikardium. Lapisan luar disebut pericardium parietalis dan lapisan dalam disebut pericardium viceralis yang langsung melekat pada permukaan jantung. Kedua pericardium dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan selama kontraksi jantung. Jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu : Epikardium, miokardium dan endokardium. Impuls jantung dimulai dan berasal dari Nodus Sinatrialis (SA) yang berada di dinding posterior atrium kanan dekat muara vena kava superior.
 ·         Sirkulasi Peredaran Darah
            Darah yang berasal dari vena cava superior dan inferior masuk atrium kanan kemudian ke ventrikel kanan lalu menuju paru-paru melalui arteria pulmonalis. Di paru-paru terjadi difusi CO2 dan O2. Darah yang banyak mengandung O2 keluar melalui vena pulmonalis ke atrium kiri melewati katub trikuspidalis ke ventrikel kiri dan akhirnya dipompa ke seluruh tubuh melalui arcus aorta kemudian melewati pembuluh darah, arteriola, kapiler (di sini terjadi difusi nutrisi dan metabolik jaringan), venula, vena kemudian kembali lagi dengan membawa CO2 ke atrium kanan melalui vena cava superior-inferior.
            Ventrikel kiri dan kanan sewaktu diastole akan menghisap darah dari atrium kiri dan kanan melalui katub trikuspidalis dan mitral untuk dilewati darah. Setelah pengisian darah penuh di ventrikel akan berkontraksi maka katup bikuspidalis dan mitral tertutup. Keadaan ini disebut sistolik. Tertutupnya katub trikuspidalis dan mitral menghasilkan bunyi jantung I sedangkan tertutupnya katub aorta dan pulmonal menghasilkan bunyi jantung II. Curah jantung (cardiac output) adalah sejumlah darah yang dipompa jantung ke seluruh tubuh tiap menit. Besarnya curah jantung berubah tergantung dari kebutuhan metabolisme tubuh.
·         Pengaturan Denyut Jantung
Frekuensi jantung sebagian besar berada di bawah pengaturan system saraf otonom yaitu serabut parasimpatis mempersarafi node SA dan AV, mempengaruhi kecepatan dan frekuensi jantung sedangkan mempengaruhi kecepatan dan frekuensi jantung sedangkan simpatis akan memperkuat denyut jantung.
Katub jantung memungkinkan darah mengalir hanya satu arah ke dalam jantung. Ada dua katub yaitu:
-          Atrioventrikularis
Memisahkan antara atrium dan ventrikel.
 Terdapat dua jenis yaitu katub trikuspidalis dan mitralis/bikuspidalis. Katub trikuspidalis memisahkan atrium kiri dan ventrikel kiri.
-          Semilunaris
Katub semilunaris terletak di antara tiap ventrikel dan arteri yang bersangkutan. Katub antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut katub pulmonalis. Katub antara ventrikel kiri dan aorta disebut katub aorta.
  
2.2.DEFENISI
          Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan sakit dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada pada angina pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard, karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Serangan sakit dada biasanya berlangsung 1 sampai 5 menit, bila sakit dada terus berlangsung lebih dari 20 menit, mungkin pasien mendapat serangan infark miokard akut dan bukan disebabkan angina pektoris biasa. Angina pectoris biasanya berkaitan dengan penyakit jantung ateroskleriotik dan hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri koroner utama. Pada pasien angina pektoris dapat pula timbul keluhan lain seperti sesak napas, perasaan kadang-kadang sakit dada disertai keringat dingin. Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum.

2.3.ETIOLOGI
Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan.Penyebabnya diperkirakan berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai darah oksigen ke jantung tidak adekuat, atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat.Angina biasanya diakibatkan oleh penyakit jantung aterosklerotik dan hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri koroner utama (Smeltzer, 2002).
            Faktor yang dapat menyebabkan nyeri angina :
1.      Latuhan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen.
2.      Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokonstriksi dan peningkatan tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen.
3.      Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesenterik untuk pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah untuk suplai jantung (pada jantung yang sudah sangat parah, pintasan darah untuk pencernaan membuat nyeri angina semakin buruk)
4.      Stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan, menyebabkan frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan darah , dengan demikian beban kerja jantung juga meningkat (Smeltzer,2002).
 2.4.KLASIFIKASI
o   Angina nonstabil (Angina Prainfark; Angina Kresendo)
Frekuensi, intestitas, dan durasi serangan angina meningkat secara progresif.
-          Pasien dengan angina yang masih baru dalam 2 bulan, dimana angina cukup berat dan frekuensi cukup sering, lebih dari 3 kali perhari.
-          Pasien dengan angina yang makin bertambah berat, sebelumnya ngina stabil, lalu serangan angina timbul lebih sering, dan lebih berat sakit dadanya, sedangkan faktor presipitasi makin ringan.
-          Pasien dengan serangan angina pada waktu istirahat.
  Angina Stabil Kronis
Dapat diramal, konsisten, terjadi saat latihan dan hilang dengan istirahat.
-          Lokasi biasanya di dada, substernal atau sedikit dikirinya, dengan penjalaran ke leher, rahang,bahu kiri s/d lengan dan jari-jari bagian ulnar, punggung/ pundak kiri.
-          Kualitas nyeri biasanya merupakan nyeri yang tumpul seperti rasa tertindih/ berat di dada, rasa desakan yang kuat dari dalam atau dari bawah diafragma, seperti diremas – remas atau dada mau pecah dan biasanya pada keadaan yang berat disertai keringat dingin dan sesak napas serta perasaan takut mati.Nyeri berhubungan dengan aktifitas, hilang dengan istirahat ; tapi tak berhubungan dengan pernapasan dan gerakan dada ke kiri dan ke kanan. Nyeri juga dapat dipresipitasi oleh stress fisik maupun emosional.
-          Kuantitas : Nyeri yang pertama sekali timbul biasanya agak nyata, dari beberapa menit sampai kurang dari 20 menit.

Angina Prinzmetal (Varian ; istirahat)
Nyeri angina yang bersifat spontan disertai elevasi segmen ST pada EKG. Diduga disebabkan oleh spasme arteri koroner. Berhubungan dengan resiko tinggi terjadinya infark.
-          Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali timbul di pagi hari.
-          Berlangsung lebih lama daripada angina pektoris stabil yaitu sekitar 1-15 menit kadang sampai 20 menit.
-          Nyeri dada disebabkan karena spasmus pembuluh koroner yang aterosklerotik.
-          EKG menunjukkan elevasi segmen ST.
-          Cenderung berkembang menjadi infark miokard akut.
-          Dapat terjadi aritmia pada tingkat lanjut
o   Angina Nokturnal
Nyeri terjadi saat malam hari, biasanya saat tidur; dapat dikurangi dengan duduk tegak. Biasanya akibat gagal ventrikel kiri.
o   Angina Dekubitus
Angina saat berbaring.
o   Angina Refrakter atau Intraktabel
Angina yang sangat berat sampai tidak tertahan.
o   Iskemia Tersamar
Terdapat bukti obyektif iskemia (seperti tes pada stress) tetapi pasien tidak menunjukkan gejala.


2.6.MANIFESTASI KLINIS
1) Iskemia otot jantung akan menyebabkan nyeri dengan derajat yang bervariasi. Nyeri sangat terasa pada dada didaerah belakang sternum atas atau sternum ketiga tengah (retrosternal). Meskipun rasa nyeri biasanya terlokalisasi, namun nyeri tersebut dapat menyebar ke leher, dagu, bahu dan aspek dalam ekstremitas atas. Sakit dada biasanya timbul saat melakukan aktivitas dan hilang saat berhenti, dengan lama serangan berlangsung antara 1-5 menit.
            2) Pasien biasanya memperlihatkan rasa sesak, tercekik dengan kualitas yang terus – menerus. Rasa lemah atau baal dilengan atas, pergelangan tangan dan tangan akan disertai rasa nyeri. Selama terjadi nyeri fisik, pasien mungkin merasa akan segera meninggal.

2.7.EVALUASI DIAGNOSTIK
Diagnosa angina sering dibuat berdasarkan evaluasi manifestasi klinis nyeri dan riwayat pasien. Pada angina jenis tertentu, perubahan pola EKG dapat membantu dalam membuat berbagai diagnosa angina. Respons pasien terhadap kerja berat dan stress juga dapat diuji dengan pemantauan elektrokardiografi, pada saat pasien bersepeda atau bersepeda statis.

2.8.KOMPLIKASI
Komplikasi utama dari angina pectoris (stable) adalah unstable angina, infark miokard, aritmia, dan sudden death.


2.9.PENATALAKSANAAN
1)      Pengobatan terhadap serangan akut, berupa nitrogloserin sublingual. -1 tablet yang merupakan obat pilihan yang bekerja sekitar 1-2 menit dan dapat diulang dengan interval 3-5 menit.
2)      Pencegahan serangan lanjutan :
a.       Long-acting nitrate, yaitu ISDN 3 x 10-40 mg oral.
b.      Beta bloker : propanolol, metoprolol, nadolol, atenolol, dan pindolol.
c.       Kalsium antagonis : verapamil, diltiazem, nifedipin, nikardipin, atau isradipin.
3)      Tindakan invasif : Percutaneus transluminal coronary angioplasty (PTCA), laser coronary angioplasty, coronary artery bypass grafting (CABG)
4)      Olahraga disesuaikan.

2.10.ASUHAN KEPERAWATAN
o   Pengkajian
Perawat mengumpulkan informasi tentang seluruh segi aktivitas pasien, terutama mereka yang ditemukan berisiko mengalami serangan jantung atau nyeri angina. Pertanyaan yg sesuai mencakup :
1.      Kapan cenderung terjadi serangan ? setelah makan ?setelah melakukan aktifitas tertentu ?setelah melakukan aktifitas fisik secara umum ?setelah mengunjungi anggota keluarga atau teman -teman?
2.      Bagaimana pasien menggambarkan nyeri nya ?
3.      Apakah awitan nyeri mendadak atau bertahap ?
4.      Berapa lama hal itu terjadi dalam berapa detik ?
5.      Apakah kualitas nyeri menetap dan terus-menerus ?

6.      Apakah rasa tidak nyaman disertai dengan gejala seperti perspitasi yang berlebihan, sedikit sakit kepala, mual, palpitasi, dan napas pendek ?
7.      Berapa menit nyeri berlangsung setelah minum nitrogliserin ?
8.      Bagaimana nyeri berkurang ?

o   Diagnosa Keperawatan
1.      Nyeri berhubungan dengan iskemia miokardium
2.      Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen

o   Intervensi Keperawatan
1.      Nyeri berhubungan dengan iskemia miokardium
§  Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik,awitan/ durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri,dan faktor presipitasinya
§  Observasi isyarat ketidaknyamanan nonverbal, khususnya pada mereka yang tidak mampu mengomunikasikannya secara efektif.
§  Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, seberapa lama akan berlangsung dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur.
§  Kendalikan faktor lingkungan yang dapat memengaruhi respons pasien terhadap ketidaknyamanan (misalnya, suhu ruangan, cahaya, dan kegaduhan)
§  Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
§  Kolaborasi pengobatan

2.      Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen
§  Pantau respons oksigen pasien (misalnya, nadi,irama jantung, dan frekuensi respirasi) terhadap aktifitas perawatan diri.
§  Pantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber – sumber energy.
§  Instruksikan kepada pasien/keluarga dalam penggunaan peralatan seperti oksigen selama aktifitas.
§  Berikan pengobatan nyeri sebelum aktifitas
§  Hindari lingkungan yang mempunyai konsentrasi oksigen rendah (misalnya, pada daerah dataran tinggi, pesawat terbang yang bertekanan tidak normal)
§  Minimalkan ansietas dan stress
§  Bantu dengan aktifitas fisik teratur (misalnya, ambulasi, transfer, berubah posisi, dan perawatan personal) sesuai kebutuhan


 BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
          Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan sakit dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada pada angina pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard, karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. Angina pectoris disebut juga angin duduk.
3.2.SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa dan perawat untuk memahami tentang defenisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi serta askep angina pectoris.









DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. edisi 8. Jakarta  : EGC
Sudoyo W.Aru dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi 4.Jakarta
Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Edisi 2. Jakarta : EGC
Wilkinson Judith M, 2007.Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. Jakarta : EGC
Yan Tambayong. 2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta : EGC


No comments:

Post a Comment